Saturday, 14 July 2012

PELUMAS (OLI)

MEMAHAMI KARAKTER & KERJA MINYAK PELUMAS
Dari berbagai sumber, disebutkan bahwa minyak pelumas sangat diperlukan sebagai pelindung benda logam pada mesin. Oleh karena itu minyak pelumas memiliki peranan penting. Ketahanan dan kekuatan mesin tersebut bisa diukur dari bagaimana kita mengenal dan memperlakukannya.
Makin sering kita bawa kendaraan R2 atau R4 dengan kebut-kebutan, atau juga dibawa dengan putaran mesin tinggi, maka mesin akan memiliki resiko lebih cepat haus. Ibarat seorang manusia, dibawa lari kencang, pastinya ia bakal kehausan dan jantung pun berdetak dengan kencang.
Pelumas atau oli selayaknya sudah seperti “darah” yang harus mengalir didalam mesin. Maka sangat penting minyak pelumas di tuang ke dalam mesin agar ia mampu membersihkan seluruh permukaan dinding silinder terhadap oksida-oksida, karbon, dan kerak-kerak hasil pembakaran sehingga membawa kotoran-kotoran yang ada di dalamnya. Jadi, kualitas minyak pelumas juga bisa menyatakan kemampuannya untuk membersihkan mesin.


Beberapa pelumas sudah memiliki formula khusus yang aktif mengunci partikel carbon agar tidak terjadi penumpukan. Formula ini berupa aditif yang terkandung dalam pelumas.
Aditif diperlukan karena minyak dasar (base oil) penyulingan dari minyak mentah, tidak bisa langsung dipakai sebagai pelumas, dan harus ditambah aditif. Aditif sendiri mengandung larutan pembersih kotoran pada logam. Bahan pembersih itu antara lain adalah detergen yang berfungsi membersihkan kotoran jelaga hasil oksidasi karbonisasi pembakaran.
Mekanisme kerja detergen, deposit yang terlarut dalam pelumas, diikat membentuk partikel yang tidak dapat bercampur bersama larutan pelumas dan disaring oleh penyaring pelumas (filter oil). Untuk itu disarankan melakukan penggantian filter oil secara rutin. Bahan pembersih pelumas (detergent) biasanya menggunakan bahan kimia Sulfonat (Ba. Ca). Phossphat, dan lainnya.
Untuk memastikan sistem aditif detergen pelumas bekerja dengan baik, dapat dilihat pada saat mengganti minyak pelumas.
Bila pelumas tidak mengandung aditif ditergen, tanda-tandanya berwarna cerah atau agak cerah. Kemudian ada jelaga tebal pada saat klep mesin dibuka. Selain itu, deposit karbon mengeras pada alur ring piston dan sekitarnya.


Friday, 13 July 2012

Peranan Hydraulic Pump pada Alat-alat Berat


Pengertian Dasar mengenai Pompa Hidrolik
Berdasarkan jenis pengalirannya (displacement) secara umum hydraulic pump bisa diklasifikasikan menjadi :

1. Non-Positive Displacement
Adalah jenis pompa yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Internal leakage besar
- Perubahan tekanan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kapasitas pompa

Contoh :
- pompa sentrifugal
- pompa propeller
Pompa jenis ini dijumpai pada pompa air.

2. Positive Displacement
Adalah jenis pompa yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Internal leakage kecil
- Perubahan tekanan memiliki pengaruh kecil terhadap kapasitas pompa

Contoh :
- pompa piston
- pompa vane
- pompa gear (gear pump)
Pompa jenis inilah yang banyak dijumpai pada aplikasi hidrolik pada alat-alat berat. Piston pump sering kita jumpai pada
main pump & travel motor excavator, motor penggerak drum vibratory compactor, motor penggerak beton mixer, dan lain-lain. Sedangkan gear pump sering kita jumpai pada pompa steering, penggerak actuator attachment unit pada bulldozer, wheel loader, motor grader; serta charging pump pada excavator.

Hydraulic Pump pada Alat-alat Berat 
Pada alat-alat berat hydraulic pump berfungsi untuk : 



1. Mengubah tenaga mechanical menjadi tenaga fluida hidrolik.
Tenaga mechanical didapat melalui PTO (Power Take Off) dari engine, torque converter, atau transmisi untuk menggerakkan pompa tersebut.

2. Penyuplai fluida dalam pengoperasian unit dan attachment unit.
Prinsip operasinya disebut “displacement”, dimana zat cair atau fluida diambil dan dipindahkan dari satu posisi ke posisi yang lain, dari satu tempat ke tempat lain (dari tangki oli hidrolik ke attachment/actuator atau sebaliknya).

Flow aliran fluida (displacement) untuk actuator attachment:



gbr. skema aliran fluida

 Penggerak mechanical hydraulic pump dilakukan melalui shaft yang langsung dari PTO engine, torque converter, atau kadang-kadang dari transmisi. Untuk pompa tandem, sumber penggerak pompa diambil dari shaft pompa yang lebih besar.


 

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

 ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)


Pada tahun 1915, F.W. Harris mengembangkan rumus kuantitas pesanan ekonomis (EOQ), kemudian rumus ini bertambah luas penggunaannya didalam industri melalui usaha yang seorang konsultan bernama Wilson, sehingga rumus ini sering disebut EOQ Wilson.

Asal mula EOQ  didasarkan pada asumsi-asumsi berikut
1.    Tingkat permintaan adalah konstan, berulang-ulang dan diketahui
2.    Tenggang waktu pesanan konstan dan diketahui
3.    Tidak diperbolehkan adanya kehabisan stok
4.    Bahan dipesan atau diproduksi dalam suatu partai atau tumpukan dan seluruh partai ditempatkan kedalam sediaan dalam satu waktu.
5.    Biaya satuan unit adalah konstan, dan tidak ada potongan  yang diberikan untuk pembelian yang banyak.
6.    Satuan barang merupakan produk tunggal, tidak ada interaksi dengan produk lain.

Berdasarkan asumsi diatas, tingkat sediaan sepanjang waktu dapat dilihat dalam pola gigi gergaji (Saw tooth) yang sempurna, karena permintaan yang konstan dan satuan barang yang dipesan dalam ukuran partai yang tetap.

                       

Economic Order Quantity adalah besarnya pesanan yang menimbulkan biaya penyediaan paling ekonomis. Biaya-biaya penyediaan yang dimaksud adalah biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost).

Biaya pemesanan disini adalah biaya yang dihubungkan dengan pemesanan suatu tumpukan atau partai dari satuan-satuan barang. Biaya pemesanan tidak bergantung pada jumlah satuan barang yang dipesan, biaya ini dibebankan ke seluruh tumpukan. Biaya yang termasuk dala biaya ini adalah biaya pengetikan pemesanan pembelian, pengiriman pesanan, biaya pengankutan, biaya penerimaan, dan lain-lain.

Biaya pengadaan atau penyimpanan adalah biaya yang berhubungan dengan penyimpanan satu-satuan barang dalam sediaan untuk suatu periode waktu. Biaya penyimpanan secara khusus dibebankan sebagai suatu persentase dari nilai rupiah  per unit waktu. Biaya pengadaan terdiri dari tiga komponen




·         Biaya modal
Apabila satuan-satuan barang diadakan dalam sediaan, modal yang ditanamkan tidak dapat diinvestasikan atau digunakan untuk maksud lainnya.(opportunity cost)
·         Biaya penyimpanan
Biaya ini menyangkut biaya variable, asuransi dan pajak
·         Biaya keusangan, kemerosotan, dan kehilangan.
Biaya keusangan harus ditempatkan ke satuan-satuan barang yang memiliki resiki tinggi untuk menjdai usang. Semakin tinggi resiko semakin tinggi biaya.

EOQ merupakan kombinasi dari biaya pemesanan dan biaya pengadaan yang paling minimum,jika:
            D = tingkat permintaan, unit per tahun
S = biaya per pesanan yang ditempatkan, atau biaya penyusunan, rupiah per    
       unit
            C = biaya unit, rupiah per unit
            i   = tingkat bunga pengadaan, persen nilai rupiah per tahun
            Q = ukuran partai, unit
          TC = Total biaya pemesanan ditambah biaya pengadaan, rupiah per tahun.


Biaya pemesanan tahunan adalah:
Biaya pemesanan per tahun = (biaya per pesanan) (pesanan per tahun)
Biaya pengadaan per tahun  = (biaya pengadaan tahunan) (biaya unit) (sediaan rata-rata) =
Biaya Total per tahun = biaya pemesanan per tahun + biaya pengadaan per tahun

Forecast Demand

FORECAST DEMAND

1. LATAR BELAKANG
Ada sejumlah persoalan perbedaan keputusan dalam manajemen sediaan suatu perusahaan:
1.   Jenis barang mana yang sebaiknya disimpan dalam stock ?
2.   Berapa banyak sebaiknya dipesan ?
3.   Kapan sebaiknya suatu pesanan ditempatlkan ?
4.   Tipe system kendali sediaan apa yang sebaiknya digunakan ?
Pertanyaan ke 2 merupakan pertanyaan klasik tentang sediaan. Berapa quantity barang yang akan kita pesan sangat berhubungan dengan volume,barang yang akan kita produksi untuk memenuhi permintaan pada masa yang akan datang. Jadi pada intinya kita harus bisa meramalkan berapa permintaan yang akan terjadi diwaktu mendatang.

2. DEFINISI FORECAST DEMAND
Forecast Demand adalah peramalan atau perkiraan permintaan sesuatu (barang atau jasa) dimasa yang akan datang. :
Sasaran dari Forecast Demand ini adalah :
>   Untuk mendapatkan data terbaik untuk Forecast Demand
>   Mendapatkan metode perhitungan Forecast Demand terbaik.

3. JENIS PERAMALAN BERDASARKAN TEKNIKNYA
Berdasarkan aspek teknik atau model yang digunakan, peramalan dibagi atas:
A. Peramalan Kualitatif
Metode peramalan ini digunakan untuk peramalan jangka panjang dan dilakukan dengan menggunakan judgement, pengetahuan, dan pengalaman dari orang yang melakukannya. Peramalan semacam ini digunakan terutama jika data masa lalu tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan untuk memperkirakan permintaan dimasa yang akan datang seperti misalnya ketika perusahaan akan memperkenalkan atau melempar produk barunya ke pasar.





B. Peramalan Kuantitatif
Yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan ini sangat tergantung pada metode yang digunakan dalam peramalannya, karena dengan metode yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda pula.
Syarat peramalan kuantitatif adalah:
1.   Adanya informasi masa lalu atau kondisi yang lain
2.   Informasi tersebut dapat ditransformasikan dalam bentuk data
3.   Data tersebut dapat diasumsikan bahwa pola  masa mendatang  merupakan kelanjutan pola masa lalu.

4. JENIS PERMINTAAN
Didalam Inventory Manajemen ada 2 jenis permintaan, yaitu:
A.   Permintaan bebas
B.   Permintaan tidak bebas
A. Permintaan bebas
Yaitu permintaan yang pengaruhi oleh kondisi pasar diluar fungsi operasi. Jadi manajeman sediaan yang cocok adalah menggunakan penambahan ulang (replenishment). Pada saat stok digunakan, sediaan diisi kembali agar stoks ditangan (on hand) tetap dimiliki untuk customer. Sediaan barang jadi dan suku cadang, untuk penggantian biasanya memiliki permintaan yang bebas.
B. Permintaan tidak bebas
Yaitu permintaan yang tidak secara bebas dipengaruhi oleh pasar. Jika produk-produk dibentuk dari komponen, rakitan maka permintaannya tergantung pada permintaan produk akhir. juga termasuk produk-produk yang diketahui life timenya. Manajemen sediaan yang tepat adalah dengan melihat kebutuhan (need) . Jumlah stok yang dipesan sesuai perhitungan kebutuhan yang akan datang. Misal dalam suatu produksi, ada pemintaan suatu hose ass'y sebanyak 2 buah, maka permintaan akan fitting nya adalah 4 (2 x 2) dan hosenya 2 pc.