MEMAHAMI KARAKTER & KERJA
MINYAK PELUMAS
Dari
berbagai sumber, disebutkan bahwa minyak pelumas sangat diperlukan sebagai
pelindung benda logam pada mesin. Oleh karena itu minyak pelumas memiliki
peranan penting. Ketahanan dan kekuatan mesin tersebut bisa diukur dari
bagaimana kita mengenal dan memperlakukannya.
Makin sering kita bawa
kendaraan R2 atau R4 dengan kebut-kebutan, atau juga dibawa dengan putaran
mesin tinggi, maka mesin akan memiliki resiko lebih cepat haus. Ibarat seorang
manusia, dibawa lari kencang, pastinya ia bakal kehausan dan jantung pun
berdetak dengan kencang.
Pelumas atau oli selayaknya sudah seperti “darah”
yang harus mengalir didalam mesin. Maka sangat penting minyak pelumas di tuang
ke dalam mesin agar ia mampu membersihkan seluruh permukaan dinding silinder
terhadap oksida-oksida, karbon, dan kerak-kerak hasil pembakaran sehingga
membawa kotoran-kotoran yang ada di dalamnya. Jadi, kualitas minyak pelumas
juga bisa menyatakan kemampuannya untuk membersihkan mesin.
Beberapa pelumas sudah memiliki formula khusus yang aktif mengunci partikel
carbon agar tidak terjadi penumpukan. Formula ini berupa aditif yang terkandung
dalam pelumas.
Aditif diperlukan karena
minyak dasar (base oil) penyulingan dari minyak mentah, tidak bisa langsung dipakai
sebagai pelumas, dan harus ditambah aditif. Aditif sendiri mengandung larutan
pembersih kotoran pada logam. Bahan pembersih itu antara lain adalah detergen
yang berfungsi membersihkan kotoran jelaga hasil oksidasi karbonisasi
pembakaran.
Mekanisme kerja detergen,
deposit yang terlarut dalam pelumas, diikat membentuk partikel yang tidak dapat
bercampur bersama larutan pelumas dan disaring oleh penyaring pelumas (filter
oil). Untuk itu disarankan melakukan penggantian filter oil secara rutin. Bahan
pembersih pelumas (detergent) biasanya menggunakan bahan kimia Sulfonat (Ba.
Ca). Phossphat, dan lainnya.
Untuk memastikan sistem aditif
detergen pelumas bekerja dengan baik, dapat dilihat pada saat mengganti minyak
pelumas.
Bila pelumas tidak mengandung
aditif ditergen, tanda-tandanya berwarna cerah atau agak cerah. Kemudian ada
jelaga tebal pada saat klep mesin dibuka. Selain itu, deposit karbon mengeras
pada alur ring piston dan sekitarnya.